Bab 56
Semua orang menoleh ke arahnya.
Mereka yang menghalangi jalannya buru-buru menyingkir ke samping.
Orang-orang di pabrik ini belum pernah melihat presdir baru dari grup perusahaan, tetapi begitu dia masuk, wibawa alaminya langsung membuat mereka semua terdiam.
Xander berjalan ke tengah meja rapat dengan ekspresi dingin. "Sudah ketemu?"
Tatapannya menyapu wajah semua orang di ruangan itu.
Semua orang diam membisu, suasananya langsung sunyi senyap.
Namun, tidak mungkin semua orang diam begitu saja. Harus ada seseorang yang menjawab. Sebagai orang nomor satu di pabrik, tentu saja kepala pabrik yang harus berbicara.
Semua orang serentak menoleh ke Cepta.
Mata Xander yang dingin dan tajam juga mengarah padanya. Entah karena ketakutan atau terpukau oleh ketampanan sang Presdir, jantung Cepta berdebar kencang. "Pak Xander, orang ... orangnya ... be ... belum ketemu."
"Apa kamu Cepta Dwijaya?"
"Ya ... ya."
"Setahuku, hari ini kamu yang menyambut Shania. Jadi seharusnya, kamu yang paling tahu ke

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda