Bab 39
Suara rendah yang agak malas terdengar dari samping.
Shania langsung menoleh dengan refleks. "Hm? Ada yang bisa saya bantu, Pak?"
"Ambilkan air."
"Baik." Dia mengambil sebotol air dari kulkas mini di dalam mobil, membukanya, lalu menyerahkannya.
Xander mendorong botol itu kembali padanya. "Ayo, minum pelan-pelan. Tenangkan diri. Jangan terus memikirkan kesalahan kecil dalam pekerjaan."
Di luar, lampu kota mulai menyala. Wajah cantiknya terlihat bercahaya dalam keremangan.
Shania memutar tubuhnya, lalu seperti orang yang menenggak minuman keras, dia menelan seteguk besar air mineral itu.
Jeffry yang duduk di depan hanya bisa kebingungan.
Kesalahan?
Apakah Nona Shania melakukan kesalahan?
Kapan?
Kok dia tidak tahu?
...
Mobil tiba di pelabuhan.
Sopir tetap di mobil, sementara Shania dan Jeffry mengikuti Xander naik ke kapal pesiar.
Kapal pesiar megah ini memiliki tiga lantai, seluruhnya terbalut warna putih sempurna.
Lantai pertama adalah area bisnis, lantai dua untuk hiburan dengan kolam

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda