Bab 3157
Mendengar perkataan Fane, napas Luther menjadi tidak menentu. Darah mengalir keluar dari mulutnya saat dia benar-benar menegang. Dia sudah pada tahap di mana dia bisa mati kapan saja.
Fane menyelesaikan kata-katanya saat Luther masih hidup.
“Teknik level Bumi teratas(tertinggi) tidak ada artinya bagiku karena aku menggunakan teknik level Dewa tertinggi(pemungkas), bernama Kehancuran Hampa. Teknik ini berasal dari dunia kelas 1, Dunia Hampa Ilahi.”
Luther membelalakkan matanya saat dia jatuh dalam keterkejutan. Setelah berpikir sebentar, dia menggelengkan kepalanya dengan kuat. “Omong kosong! Kau ... kau bohong! Tidak mungkin! Tidak mungkin!”
Fane tertawa. “Lagi pula, kau akan mati. Apa gunanya berbohong padamu? Apakah kau benar-benar berpikir teknik level Bumi teratas(tertinggi) akan dapat mengambil kendali dari teknikmu? Kau tahu betul bahwa kau tidak hanya kehilangan kendali atas kegelapan, teknikku telah sepenuhnya melahap teknik milikmu!”
Bibir Luther sedikit gemetar saat dia berge
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda