Bab 2516
“Siapa kau?!” Malcolm yang sudah terluka parah oleh tangan Fane berteriak. Rasa sakit yang datang dari jiwanya membuatnya berada di ambang kehancuran.
Namun meskipun luka-lukanya cukup parah, pertanyaan membara yang menghantuinya tidak bisa lagi dia tahan. Dia pun berteriak pada Fane demi mendapat jawaban.
Fane berbalik untuk menatap Malcolm. Pada saat ini, nyawa Malcolm sudah berada di ujung tanduk, dan kapan saja, dia bisa langsung menutup matanya dan mati.
“Lalu apa yang akan terjadi setelah kau tahu siapa aku, hmm? Apakah hasilnya akan berubah?” Nada bicara Fane ringan seolah-olah dia sedang membicarakan sesuatu yang sangat sederhana.
Tubuh Malcolm menjadi tegang saat matanya yang merah melebar.
“Jangan terlalu marah, Malcolm!” desis Jordan.
Malcolm sudah di ambang kematiannya. Jika dia mati, segalanya akan terlihat sangat suram bagi Jordan. Konsekuensinya tidak akan memerlukan penjelasan lebih lanjut.
Bahkan Malcolm pun tidak bisa mengalahkan pria itu, apalagi Jordan, yang bahkan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda