Bab 152
Suara Zachary yang tiba-tiba membuatku takut. Aku menarik pandanganku dan tertawa, merasa malu. Aku mencoba menjelaskan diriku sendiri, tetapi akhirnya menyerah. “Aku baru bangun dan tidak bisa tidur. Matahari sudah terbit. Aku akan turun untuk menyiapkan sarapan."
Aku meninggalkan tempat tidur dan segera keluar.
Aku menepuk wajah ku yang memerah berulang kali di lantai bawah. Aku lebih suka tidur di sofa daripada di kamar tidur malam itu.
Aku duduk di sofa selama satu jam sebelum pergi ke dapur. Aku hanya bisa memasak sepanci bubur; Aku tidak pandai memasak.
Aku mengambil semangkuk dan duduk di sofa, melamun. Kemudian, Zachary turun dengan setelan hitam biasanya.
Dia menghabiskan pagi hari dengan membaca di sofa alih-alih pergi keluar. Kemudian, pada siang hari, dia pergi ke dapur untuk menyiapkan makan siang.
Itu adalah hari libur pelayan, jadi aku makan makanan yang dia siapkan.
Dia menghabiskan sore harinya di ruang kerja. Aku mendatanginya ketika hampir malam, "Kakak Kedua, kamu i
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda