Terselip Rasa Sayang dan Tanggungjawab
‘Aku membiarkannya pergi, hidup menjauh dari pandanganku yang menganggap semuanya hanya sebatas hubungan semalam. Cinta satu malam, berlanjut satu dan dua kali, lalu pergi dan sesekali kembali ke rumahku sesungguhnya.’
‘Dia mencoba bertahan demi bayi yang dikandungnya. Bayiku bersama dia yang pada akhirnya hidup di dalam keluarga angkat yang sangat baik, tanpa tau siapa orangtua kandungnya.’
‘Maafkan kesalahan Papamu ... Ivander.’
PRANGGGGG!
“IVANDER!”
Pintu kamar mandi yang setengah terbuka itu langsung dibuka kuat.
Nyonya Isaac berteriak, menangis dan langsung memegang gemetar tangan kanan putranya yang berdarah.
Serpihan kaca itu tidak dipedulikan Nyonya Isaac jika mengenai dirinya. Wanita itu tidak peduli, jika gaun putihnya akan terkena darah segar yang sudah merembes keluar, membalut jemari tangan Ivander.
“Apa yang kau lakukan, Nak?!”
“Tanganmu berdarah! Kita harus segera ke rumah sakit!” teriak wanita yang tidak sengaja memasuki kamar putranya.
Sudah dua hari Ivander mengurung
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda