Pengakuan Gabriella
Gabriella tetap mengemasi pakaiannya yang memang ia ambil sebagian untuk memudahkannya mengganti pakaian. Kartu aksesnya sudah kembali dan ia bisa memasuki unitnya yang masih berada di lantai yang sama seperti Liora dan lainnya. Tapi letak unitnya berada paling ujung.
Ia tersenyum tipis menatap Ivander yang masuk ke dalam kamar, membawa dua minuman hangat. “Kita bisa berbicara hal sederhana sebelum kau pindah ke unit lain?”
Gabriella mengangguk. Ia membiarkan Ivander terlebih dulu keluar kamarnya dan disusul tidak lama oleh Gabriella, mengambil duduk di samping Ivander di mini bar.
“Terima kasih,” ucap Gabriella disodorkan minuman hangat.
Ivander mengangguk pelan.
“Maaf jika aku merepotkanmu semalam,” cetus perempuan itu, lalu menyesap minuman dari Ivander.
Pria itu menggeleng pelan. “Tidak masalah. Bahkan, saat kau menyetujui permintaan Felice, aku berpikir berulang kali untuk membiarkanmu di sini saja,” akunya dibalas tawa kecil Gabriella.
“Kau pasti tau, jika Liora sangat senang ber
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda