Posisi yang Sebenarnya
“Kau telah banyak berbohong, Chris ...”
“Bersandiwara untuk sebuah kenyataan yang pahit.”
Liora merasakan dadanya sesak. Air matanya kembali membasahi kedua pipi dan ia merasa tidak sanggup untuk menyampaikan isi hatinya yang terasa perih.
Buku jemari tangan Liora memutih, mengenggam erat pinggiran brankar di mana Christopher masih terbaring tidak sadarkan diri pasca lebih dari beberapa jam yang lalu pria itu telah dibantu dokter dan perawat dalam operasi yang dilakukan.
Ia bahkan tidak bisa beristirahat. Ingin selalu ada di sisi Christopher, meskipun malam telah hadir.
“Kau berutang cerita padaku, Chris,” lirihnya menatap getir pria yang masih memperlihatkan wajah pucatnya.
Liora menggigit bibir bawah dengan desakan kuat dalam dadanya untuk terisak kuat. Tapi ia tahu Christopher baru saja diselamatkan, masih dalam tahap pemulihan.
“Bangunlah, Chris ...”
“Cepatlah sadar dan aku ingin meminta maaf padamu.”
Liora memandang paras Christopher. Ia berharap pria itu segera sadar dan Liora ak
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda