“Chris ...”
“Christopher!”
Liora berteriak dengan melangkah cepat mencari pria yang sedari tadi tidak membalas panggilannya. Ia keluar dari kamar dengan perasaan kesal, mengabaikan jika Liora masih mengenakan bathrobe dan melilit rambutnya dengan handuk.
Ia baru selesai mandi dan ingin mengambil pakaiannya dari dalam koper.
“Chris!” pekiknya mendapati Christopher ternyata sibuk menata sarapan pagi untuk keduanya di atas meja dapur.
Pria itu menoleh, menatap Liora dengan tatapan bingung. “Kenapa kau berteriak seperti mendapti seseorang baru saja mencuri barangmu?”
Saat itupula rahang Liora mengetat dengan pandangan tajam. Ia segera melangkah mendekat dengan kaki terhentak. Sengaja menyalurkan emosinya saat pria itu memberikan isyarat dalam tatapan polos dan kernyitan bingung.
“Katakan padaku apa yang sudah kau lakukan pagi ini!” tegasnya berkacak pinggang di hadapan Christopher.
Meja dapur menjadi pembatas jarak keduanya. Tapi Liora sangat kentara menampilkan tatapan tajam dan napasnya