Hancur Tak Bersisa
Dua hari memang cukup singkat. Liora merasakannya dan kegugupan itu lebih mendominasi perasaannya. Ia meremat kedua jemari tangan, menunggu Ivander pergi ke toilet setelah mereka memastikan kencan yang sudah dipersiapkan, telah berlalu beberapa menit lalu dengan sangat manis.
Ya. Hubungan di antara dirinya bersama Ivander selalu terkesan manis. Bahkan, Liora tidak tahu saat Ivander belum menyelesaikan makanannya, berpura-pura mendapatkan panggilan telepon. Itu semua hanya bagian dari rencana Ivander yang ingin memberikan permainan biola untuknya.
Liora kagum, sekaligus merasa beban berat itu terus menekannya. Ivander bermain dengan sangat indah, mengalunkan musik romantis di antara yacht pribadi ini yang berlayar di temani makan malam indah.
Pria itu menjelma dalam seragamnya yang tetap tampan. Liora sempat tidak menggubris siapa yang memainkan musik seindah itu. Sampai ia ingin menatapnya dan berterima kasih untuk permainan yang baru di mulai. Saat itu Liora akan selalu tahu mengenai
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda