Penolakan
“Sebanyak apa pun aku menampik ... Aku akan tetap merindukan sosokmu, Chris. Bahkan, saat kau menghilang, tetap saja bayangmu seolah mengikuti. Jadi, aku menyimpulkan hadirnya sifatmu yang baru ini, tetap membuatku menginginkan tubuhmu ada di dekatku. Selalu melingkupiku dengan bagaimana perlakuanmu yang sangat aku rindukan.”
Christopher mengeratkan pelukan ketika ia mengurung Liora di sofa lebar yang ada di ruang tengah. Setelah pernyataan Liora di dapur, ia mendapati beban di dalam dirinya menguap. Ia sadar, jika hal inilah yang sedari awal dan hingga kini menjadi kesimpulan akhirnya.
Liora akan tetap jatuh dalam pesona Christopher dan akan selalu merasakan jika pria itu memberikan perlakuan yang sama, hanya dalam sorot mata berbeda.
“Jadi, hanya aku yang berani mengungkapkan perasaanku yang sebenarnya?”
“Kau akan selalu cantik di pertemuan kali pertama kita,” bisik pria itu membiarkan jemari lentik Liora memainkan dada bidang Christopher yang masih berbalut kaus lengan panjangnya.
P
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda