Permintaan Maaf
“Kau sangat sempurna semalam, Sayang. Aku menginginkan lagi dan lagi untuk memanjakan mataku.”
Liora mengetatkan rahangnya seraya memejamkan mata, berusaha tidak merespons perlakuan lembut Christopher yang mendaratkan ciuman manis di bahu terbukanya yang hanya berbalut selimut.
Ia tidak ingin berbalik badan, membiarkan saja lengan kekar itu melingkar di bawah dadanya, mengeratkan pelukan dalam tidur menyamping keduanya.
Christopher terlalu malas untuk beranjak dari atas ranjang. Semalam penuh ia menonton perempuan yang membelakanginya menunjukkan sebuah tarian yang menggoda dan membuat miliknya sesak di bawah sana.
Ia tahu Liora bisa melakukannya. Bahkan, terlalu hebat tanpa mengenakan helaian apa pun, menunjukkannya pada Christopher. Karena di masa lalu, perempuan itu kerap menggodanya atau sekadar ingin membuat hubungan mereka kian intim.
Dilanjutkan dengan percintaan panas mereka. Sejak awal pria itu tidak memiliki perasaan sayang atau membahagiakan Liora seperti dulu. Entah apa yan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda