Bab 565
Wajah Fiona memucat dan tidak sedap dipandang mata setelah mendengar kata-kata pria paruh baya itu. Dia menutup mulutnya rapat-rapat dan tidak pernah menumpahkan sepatah kata pun lagi.
Di mobil lain, Xena mengerutkan kening melihat situasinya. Pada saat ini, dia hanya bisa bersikap tenang.
Bagaimanapun juga, dia dijaga oleh dua pria besar di kanan dan kirinya. Dia juga duduk di tengah-tengah dan tahu bahwa tidak ada cara baginya untuk melarikan diri dan melawannya.
Xena sekarang menggunakan setiap sel otaknya untuk memikirkan tentang apa yang harus dia lakukan untuk menghindari bahaya.
Dia merenung sejenak dan akhirnya membuka mulutnya,
“Kakak Octo, siapa tuan mudamu? Fane brengsek itu menyinggung begitu banyak orang dan aku benar-benar tidak tahu siapa yang dia singgung kali ini,” tanya Xena sambil menoleh dan menghadap ke Kakak Octo.
Sebuah ejekan dingin keluar dari mulut Kakak Octo.
“Kau tidak perlu khawatir soal itu. Kau akan tahu saat tiba di tempatnya. Aku tidak diwajibkan untu
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda