Bab 446
Magnus sangat senang ketika Blake mulai berkompromi.
Menjadi artis wanita terkenal, dewi yang memiliki sosok yang memesona, banyak orang sering mencoba untuk memikatnya.
Magnus tidak pernah menyangka dia akan memiliki kesempatan untuk tidur bersama kedua wanita tersebut hari ini.
Magnus melepaskan tindihannya begitu mereka telah berkompromi dan berkata, "Senang sekali kau mengerti. Sekarang buka bajumu!"
Tianna merasa tidak nyaman tetapi dia tidak punya pilihan lain. Dia hanya bisa membuka kancing bajunya.
Magnus, yang minum sedikit anggur, semakin bersemangat melihat wajah lembut mereka. Dia berkata dengan tidak sabar, "Kau terlalu lambat! Biarkan aku yang membantumu!"
Magnus kemudian melihat ke arah Blake, yang berada di sisinya, dan berkata, "Kau juga, buka bajumu sendiri!"
"Tolong!" Blake mengertakkan gigi, berteriak. Dia tidak bisa menghentikan pikirannya dengan sepenuh hatinya berlari keluar.
“Apa kau mencoba untuk mati? Beraninya kau tidak mematuhiku?” Magnus tidak menyangka wan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda