Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 85

Mazaya terlihat biasa saja. "Kadang sibuk, kadang teman-teman juga tersebar di berbagai kota. Aku baru aja kembali ke Kota Zenida, jadi memang nggak mau bikin hidup terlalu rumit. Dulu waktu di luar negeri, sebagian besar waktuku dihabiskan di laboratorium dan kegiatan kampus. Kalau bertemu teman, ya di lingkungan itu juga," jawab Mazaya. Lingkungan luar negeri memang berbeda. Untuk peneliti sepertinya, keamanan paling terjamin justru di lingkungan kampus. "Tapi meskipun aku jarang keluar, aku cukup kenal Kota Zenida. Misalnya soal jalur MRT, kamu boleh uji aku, aku hafal semuanya," lanjut Mazaya. Sambil bicara, dia juga menaruh daging yang matang ke piring Jimmy. Tatapan Jimmy yang dalam seperti lautan, diam-diam menatap Mazaya. Dia melihat senyum tipis di wajah Mazaya yang begitu memikat hati. "Kamu suka Kota Zenida?" Jimmy bertanya pelan. "Terkadang pilihan bukan soal suka atau nggak. Dibanding tempat lain, Kota Zenida punya alasan buat aku menetap, sama seperti Manitra bagi para pe

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.