Bab 28
...
Sesampainya di Universitas Alkana, Mazaya ditelepon oleh Hasan Winata. Hasan meminta Mazaya untuk menemuinya.
Tak lama setelah itu, Mazaya sampai di depan kantor dekan dan mengetuk pintu. Setelah mendapat izin, Mazaya membuka pintu dan masuk.
Hasan duduk di depan mejanya. Begitu melihat Mazaya, Hasan tersenyum dengan sangat ramah ....
"Profesor Mazaya!"
Mazaya mengangguk dan menyapa, "Selamat pagi, Pak Hasan. Apa ada yang bisa kubantu?"
"Ya. Duduk dulu dan kita bicarakan."
Hasan menunjuk kursi di depan mejanya.
Mazaya berjalan ke sana dan duduk tanpa mengatakan apa-apa.
Sekretaris segera menyajikan segelas teh untuk Mazaya.
Hasan mengambil sebuah portofolio dari laci di samping dan menyodorkannya pada Mazaya. Nada suara Hasan agak berat, juga menyiratkan sedikit kegirangan yang ditekan. Hasan menatap Mazaya dengan kagum.
"Ini adalah surat penerimaan dan data yang dikirim oleh Lembaga Penelitian Fisika Akademi Sains pagi ini, serta kunci kantornya. Laboratorium yang disediakan untuk

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda