Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 15

Mazaya baru mengecek ponselnya setelah kelas selesai. Pesan pertama yang ia lihat adalah dari Farhan, berisi detail jam dan tempat makan siang. Barulah setelah itu dia membaca pesan balasan dari Jimmy, dan segera menelepon Yessy. Setelah beberapa saat menunggu, sambungan telepon akhirnya terhubung. Suara Yessy terdengar tersengal-sengal, seperti habis terburu-buru. "Aku tadi sedang bersih-bersih rumah, jadi nggak mendengar ponsel berdering." Tatapan Mazaya menjadi lebih kelam, ia bertanya dengan nada tidak senang, "Bukankah kamu punya pembantu? Mereka masih saja seperti dulu, membiarkanmu bekerja? Mereka menganggapmu pembantu juga?" "Nggak apa-apa. Justru kadang pekerjaan bisa membuat pikiranku lebih tenang." Yessy menjawab dengan tenang. Mazaya bingung harus berkata apa lagi. Sebanyak apa pun dia peduli, urusan Keluarga Madius bukanlah hal yang bisa dia ikut campuri. "Kamu harus jaga diri baik-baik." "Aku tahu kok, jangan khawatirkan aku." "Kamu ada waktu besok siang? Aku ingin mengaj

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.