Bab 40
"Apa mereka semua itu beracun? Beraninya cuma menampar orang. Kalau berani, tampar saja tanaman kaktus."
Isabel tidak berani membiarkan Kelvin melihatnya. Dia bersembunyi di kamarnya dan tidak keluar sampai hari gelap. Baru setelah itu Isabel menyelinap ke ruang perawatan untuk mencari-cari obat anti-inflamasi.
Ruang perawatan sangat besar. Jumlah obat-obatan di sana bahkan lebih banyak lagi.
Isabel mencari selama setengah jam penuh sebelum akhirnya menemukan obat tersebut. Dia membukanya dan bersiap untuk mengoleskannya, ketika tiba-tiba sesosok yang memancarkan aura keagungan muncul dalam pandangannya.
Plukk. Obat di tangannya jatuh ke lantai. Isabel hampir saja mati ketakutan. "Pak Cedric, kapan kamu kembali?"
Cedric meliriknya sekilas. Matanya tertuju pada wajah Isabel yang jelas-jelas bengkak itu. Bukannya menjawab, Cedric malah mengerutkan kening.
"Bukankah bengkak di wajahmu sudah berkurang sore ini?"
Eh, tentu saja bengkaknya makin parah berkat calon istri tersayangmu itu.
Isab
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda