Bab 28
Cedric memicingkan matanya. Melihat sepasang tangan kecil yang mengerahkan seluruh tenaganya itu, Cedric pun merasa tidak tega untuk melepasnya dan berkata, "Tidurlah di dalam. Tunggu sampai dia tertidur, baru kamu pergi."
"Hah?" Tidur di dalam, di tempat tidur Cedric?
Isabel merasa sangat tidak enak dan ingin mengatakan sesuatu. Namun, Cedric sudah berbaring dengan anggun di samping Kelvin. Sikapnya terlihat acuh tak acuh dan santai, sama sekali tidak menunjukkan keanehan ataupun rasa canggung.
Benar juga, Cedric melakukan ini demi Kelvin. Jika Isabel terlalu mempermasalahkannya, justru itu akan membuatnya terlihat berpikiran macam-macam.
Merasa tidak berdaya, Isabel pun tidak punya pilihan selain melepas sepatunya dan berbaring di sisi dalam tempat tidur.
Selimut ditarik, lampu utama dimatikan dan hanya menyisakan lampu dinding yang lembut. Semuanya terasa hangat dan tenang.
Hanya ada embusan napas masing-masing di udara.
Isabel berusaha meyakinkan dirinya sendiri untuk bersikap acuh
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda