Bab 794
Setelah mendapatkan arahan dari staf sekolah, Davin dan Shani berhasil sampai ke kelas putra dan putri mereka.
Menurut laporan guru kelasnya, Xenia merupakan siswa dengan peringkat terakhir di seluruh sekolah, jadi sebenarnya dia tidak memenuhi syarat untuk masuk ke Kelas Internasional 1. Namun, berhubung Arya berbaik hati menyumbangkan sebuah perpustakaan untuk sekolah, ditambah dengan latar belakang Vincent Isman yang bisa dikatakan sangat bagus, akhirnya sekolah pun setuju membiarkan Xenia tetap di Kelas Internasional 1.
"Papa, Mama." Begitu para orang tua murid masuk ke kelas, anak-anak langsung bersemangat memanggil orang tua mereka masing-masing.
Hanya Xavion yang tetap duduk tegak layaknya seorang pria dewasa.
Sementara itu, Xenia duduk tenang di sebelahnya, tenggelam dalam imajinasinya sendiri. Entah apa yang sedang coba dia gambar.
"Yang satu itu juara kelas, tapi yang di sebelahnya itu bodoh sekali. Dia nggak mau bicara. Kami bahkan sempat mengira dia bisu."
Beberapa murid di
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda