Bab 78
Aku menunduk sambil mendengarkan dengan tenang.
"Kalau kamu bisa mengendalikannya, itu bagus." Kakek Jordan mengangguk, kemudian berkata lagi, "Sekarang kamu hamil, dalam perutmu mengandung darah Keluarga Isman, kamu juga dianggap sebagai pahlawan Keluarga Isman. Kalau kamu bisa melahirkan seorang anak laki-laki dengan lancar, berarti aku sudah memenuhi kewajiban leluhur Keluarga Isman."
Aku menundukkan kepalaku dan tetap diam. Pemikiran tradisional macam apa ini? Apakah anak perempuan bukan keturunan Keluarga Isman?
Setelah selesai membakar dupa, Kakek Jordan pun pergi. Dia menyuruh asistennya untuk membawaku dan Davin beristirahat.
Saat berjalan, Davin terus menggenggam tanganku. Aku kira dia sedang berpura-pura, jadi aku ingin melepaskan diri, tetapi tidak bisa.
Davin menatapku dan tiba-tiba berkata, "Rumah tua kami berhantu."
Aku bergidik dan sontak bersembunyi di belakang Davin sambil merangkul lengannya dengan erat. "Kamu jangan menakut-nakutiku ... "
Sebagai orang yang pernah ma
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda