Bab 769
Aku panik dan menarik tangan Davin.
"Ayo, putar balik. Davin, aku akan menemanimu ... Ayo, kita kembali."
Namun, Davin melepaskan genggamanku dan menggeleng.
Aku melihat dia menggertakkan gigi untuk menahan sakit. Namun, dia tidak kuat lagi dan akhirnya muntah darah.
"Davin ... " Aku menangis dan tak henti-hentinya memohon.
"Jangan tinggalkan aku ... "
Butuh waktu yang sangat lama bagiku untuk menemukannya.
Davin memelukku erat-erat, lalu menatap Arya.
"Jalankan kapalnya!" ujar Davin, tegas.
"Jangan!" Aku berusaha lepas dari pelukan Davin, tetapi dia terlalu kuat. Lengannya memelukku makin erat, enggan melepaskan.
"Davin!" panggil Joko dan Citra yang juga cemas.
Joko takut Davin akan terluka atau bahkan mati. Namun, kepeduliannya itu bukan karena Davin anaknya, melainkan karena khawatir data dan rahasia prosedur reinkarnasi akan hilang selamanya.
"Matikan alat di jantung Davin!" seru Joko dengan panik, menyuruh Citra.
Ternyata setelah aktif, alat itu masih bisa dimatikan.
"Sinyalnya te
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda