Bab 722
Justru karena Davin tahu kehilangan salah satu dari kami akan menjadi masalah fatal bagi sindikat, aku jadi takut dia masih berniat untuk mengorbankan dirinya.
"Shani ... " Davin meraihku dan memelukku penuh cinta, kemudian menggesekkan wajahnya di telingaku. Pria ini tahu betul kapan harus menggunakan pesonanya untuk membuatku luluh. "Aku nggak akan membahayakan diri sendiri lagi. Sumpah, aku janji. Caraku sebelumnya memang salah, tapi sekarang aku ingin kita menghadapi semua ini bersama-sama."
Matanya mulai memerah, kepalanya tertunduk saat pria itu menatap kakinya sendiri. "Kakiku ... aku sudah nggak bisa kabur sekarang."
Keluar juga taktik pamungkasnya untuk mendapatkan simpatiku.
Tangannya kini bergerak, berpindah ke rantai di lehernya sendiri. "Shani ... kalau semua kekacauan ini sudah selesai, kamu bebas merantaiku sampai kapan pun yang kamu mau, oke? Sekarang aku cuma mau ... menghadapi masalah kita bersama-sama. Aku nggak mau bersembunyi terus di loteng seperti sampah nggak be
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda