Bab 693
Arya tiba-tiba jadi sangat keras kepala. Mau diancam seperti apa pun, orang ini tetap tidak mau buka mulut.
Sepertinya, Davin sudah mengantisipasi tindakanku ini. Dia pasti mengancam Arya dengan hal yang lebih besar untuk memastikannya tetap tutup mulut.
Arya masih terus bungkam selama beberapa saat, tetapi bagaimana lagi? Aku juga tidak mau betul-betul membunuhnya.
Pada akhirnya, aku melepaskan cengkeramanku dari lehernya dan berpikir sejenak. "Kamu kira aku nggak akan bisa menemukan Davin cuma karena kamu nggak mau kasih tahu?"
Aku terkekeh sinis. Baik Arya maupun Davin terlalu meremehkan kemampuanku.
Bibi Eli dijemput oleh Arya dari panti rehabilitasi untuk mengurusku dan Xavion serta Xenia.
"Nona, Tami sudah ditahan polisi. Sekarang ini adalah saat yang paling tepat untuk memimpin kelompok pemberontak lagi. Kenapa Nona malah ... " Bibi Eli tampak kebingungan. Dia heran mengapa aku belum bertindak sampai detik ini.
"Kelompok pemberontak sudah diambil alih oleh Tami dari dulu. Bibi p
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda