Bab 680
Orang ini menantangku rupanya.
Aku bukan apa-apa tanpa Davin, katanya?
Heh!
Yesa maju dengan gagah dan memborgol Tami sebelum menyeretnya ke mobil polisi.
Sepanjang langkahnya ke mobil polisi, Tami terus menatapku dengan sikap menantang hingga akhirnya mobil itu pergi.
"Cepat panggil ambulans!" teriak Yesa begitu melihat Avenio tergeletak di tanah dengan luka tusukan.
"Dia cuma subjek eksperimen dari laboratorium," timpalku tidak peduli.
Padahal aku mau bilang kalau dia cuma subjek eksperimen tidak penting. Kalau sudah mati, ya, biarkan saja mati.
Namun, kata-kata itu menolak untuk keluar dari mulutku.
Aku tidak sampai hati karena meskipun cuma subjek eksperimen, Avenio malah lebih manusiawi dibandingkan manusia itu sendiri.
"Subjek eksperimen juga manusia! Kamu pikir dia lahir cuma untuk jadi subjek eksperimen? Cepat, panggil ambulans! Selamatkan nyawanya!" perintah Ben sambil berlari ke arah kami dan menekan luka Avenio, berusaha menyelamatkan nyawanya.
Rupanya kesadaran Avenio belum
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda