Bab 657
"Kamu sudah dewasa. Sudah seharusnya kamu punya pemikiranmu sendiri. Jangan mau dikendalikan orang lain. Kamu punya kehidupanmu sendiri, jadi kamu harus belajar melawan," ujar Davin kepada Clara.
Clara tidak menjawab dan terus memakan steiknya.
Kami semua terdiam dan anak-anak bahkan tidak ribut. Dengan tenang, mereka menghabiskan makanan di piring masing-masing.
Xenia memang yang paling anteng. Sambil makan, dia menunduk dan asyik bermain rubik. Dia sepertinya punya banyak cara untuk menyusun warna rubik menjadi sebuah pola atau tulisan yang dia inginkan.
Orang biasa mungkin sudah dibuat pusing oleh kubus besar yang setiap kotaknya sangat kecil itu. Namun, Xenia sangat menikmatinya.
Di sisi lain, Xavion terlahir dengan naluri untuk melindungi adiknya. Dengan tangan kecilnya, dia memotong daging steik, lalu menyodorkannya ke depan Xenia. Dia menepuk kepala adiknya, menyuruhnya makan terlebih dahulu.
Xenia dan Xavion tampaknya bisa berkomunikasi tanpa kata-kata. Hanya dengan saling mema
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda