Bab 655
Setelah Dara pergi, Davin mengulurkan buku menu kepada Clara seolah tidak terjadi apa-apa.
Clara membuka-buka buku itu dengan kaget. "Memangnya kalian punya uang? Perusahaan Isman sudah dijual, 'kan? Steik di sini harganya satu juta lebih ... "
Aku menatap Clara dan menjelaskan, "Sekurus-kurusnya unta masih lebih besar daripada kuda. Saham Perusahaan Isman memang sudah dijual, tapi itu artinya dia dapat uang dari penjualan saham itu, 'kan? Davin nggak punya apa-apa selain uang sekarang."
Clara terdiam sejenak, lalu memandang Davin dengan wajah bersemangat, "Oke, kalau begitu, aku nggak akan sungkan-sungkan."
"Aku bukannya nggak punya apa-apa," ujar Davin, mengoreksi pernyataanku barusan. "Aku punya kamu."
Clara memutar bola matanya dan menggerutu, "Kalau mau traktir, traktir saja. Jangan bikin iri."
"Papa masih punya aku sama Xenia juga," kata Xavion sambil mengacungkan jari. Dia rupanya tidak ingin ketinggalan.
Aku tersenyum, menatap Davin. "Ya, kamu punya kami."
Sejak kami bertemu, s
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda