Bab 639
"Kenapa kamu nggak lari, sayang? Apa belum sadar?" tanya pria yang tadi menembak padaku.
Aku menatapnya, lalu menoleh ke arah Quentin. "Kamu ingin kami lari agar kalian bisa membunuh kami?"
Quentin masih membersihkan senapannya di atas mobil. Dia sama sekali tidak terburu-buru karena dia menganggap dirinya pemburu. Padang pasir luas di depannya ini adalah lahan perburuannya.
"Kalau kalian nggak lari, kami akan menembak sekarang." Sebastian tersenyum sambil mengisi peluru.
"Di mana serunya kalau kalian membunuh kami begitu saja? Gadis ini terluka. Beri kami waktu untuk lari," kataku dengan gugup, berpura-pura takut.
Quentin tersenyum padaku. Sepertinya aku sudah menarik perhatiannya.
"Kasih mereka waktu buat lari," ujarnya kemudian.
Aku merobek pakaianku untuk membalut luka di kaki gadis yang tertembak tadi. Dia sudah tidak punya kekuatan untuk menangis. Namun, naluri bertahan hidup membuatnya kembali berdiri dan berusaha melarikan diri dengan bersandar padaku.
"Terima kasih ... " katan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda