Bab 612
Aku mengajak Xavion dan Xenia diam-diam mengikuti Vero.
"Mama, jangan terlalu dekat. Ada pengawal," kata Xavion pelan sambil mengarik tanganku.
Aku pun baru menyadari bahwa ada beberapa pengawal yang selalu mengikuti di sekitar Bibi Vero dengan jarak tiga meter.
Untung saja kami belum ketahuan.
"Mama, kita naik taksi saja. Jangan pakai mobil Papa." Xavion mengingatkan lagi.
Aku mengangguk dan mengacungkan jempol kepada Xavion, lalu memesan taksi.
"Pak, maju dulu ke depan mobil Mercedez-Benz itu," ujar Xavion dengan inisiatif.
Sopir taksi tertawa geli. "Anak kecil zaman sekarang sudah tahu Mercedes-Benz, ya."
Xavion tersenyum dengan antusias dan menyahut, "Aku tahu semua merek mobil-mobil bagus, Pak."
Aku menghela napas dan menatap Xavion. Anak ini memang cocok menjadi mata-mata. Kemampuan aktingnya luar biasa.
Xenia asyik bermain rubik dan hanya sesekali mengangkat kepalanya untuk melihat.
Aku perhatikan, Xavion memang tipe anak yang suka tampil, sedangkan Xenia cenderung pendiam.
"Pak
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda