Bab 593
"Kamu belakangan jarang kelihatan, jadi semua orang mengkhawatirkanmu," jawabku sambil mengerutkan kening dan memperhatikan Arya baik-baik.
"Aku nggak apa-apa. Nggak ada yang perlu dikhawatirkan. Kamu pulang saja." Arya tampaknya sangat enggan menemuiku.
"Arya!" Aku buru-buru menahan pintu yang hendak ditutup oleh Arya. "Apa nggak ada yang ingin kamu katakan padaku?"
Ekspresi Arya sangat muram dan sorot matanya yang dingin menatapku. "Nggak ada yang mau aku omongkan denganmu. Kamu lebih baik pulang."
Aku yang tidak kalah kesal pun berusaha mendorong pintu lebih kuat. Aku hanya ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi padanya.
Namun, Arya tampaknya tidak berniat mengalah. Kedua tangan kami bergetar mendorong pintu ke arah yang berlawanan.
Aku menatap matanya, mencoba mencari petunjuk apa yang sedang dia sembunyikan dariku.
Arya balas menatapku dengan sedikit kegelisahan seakan-akan memohon agar aku segera pergi.
Aku melepaskan genggamanku dari pegangan pintu dan pintu kamar Arya pun terba
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda