Bab 543
Setelah naik ke dek atas, kami mendapati bahwa dek itu sudah sepi. Semua penumpang telah kembali ke kabin masing-masing dan tidak berani keluar lagi.
Bagaimanapun juga, jatah makanan hanya bisa didapatkan dengan kartu kabin. Seseorang bisa mati kelaparan jika kartu kabin miliknya sampai direbut orang lain.
Sudah banyak penumpang yang mulai membentuk kelompok untuk merampas kartu kabin demi mengumpulkan lebih banyak makanan.
Aku dan Davin masing-masing menggendong satu anak kecil, sementara Yesa menggandeng Yaya menuju lift.
Kami juga harus segera kembali ke kabin dan mengunci pintu karena situasi di luar sangat berbahaya.
Mateo menengok ke kiri dan kanan, lalu berbicara pelan, "Cepat masuk lift. Perasaanku nggak enak."
Benar saja. Ketika pintu lift terbuka, sekelompok pria bertubuh besar berjalan ke luar sambil membawa tongkat, pisau, dan senjata lainnya.
Mereka langsung tersenyum seperti pemburu yang menemukan mangsa saat melihat kami.
"Kalian dari dek berapa? Tunjukkan kartu kabin ka
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda