Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Misteri KematiankuMisteri Kematianku
Oleh: Webfic

Bab 456

Heh ... ternyata semua itu palsu. "Keluarga Japardi, nggak bisa dipercaya," ujar Lennon sambil tersenyum. Dari awal hingga akhir, Lennon menunjukkan kepercayaan diri atas rencananya. Dia memang sangat cerdas dan selalu merasa lebih unggul dari orang lain. "Kak, aku tunggu teleponmu." Lennon memberikan kartu namanya kepada Davin, lalu berbalik dan pergi. Namun, baru beberapa langkah, dia berbalik dan tersenyum padaku. "Kak Shani, jangan lupa kalau kamu sangat berharga. Jaga diri baik-baik." Aku mengepalkan kedua tanganku dan merasa tak berdaya. Keberadaanku mungkin dianggap penting bagi segelintir pemodal besar yang mengamatiku seperti mengamati tikus laboratorium. Orang-orang itu layaknya serigala lapar yang mengincarku. Mereka mengawasi setiap gerak-gerikku, melihat apakah aku mampu melewati rintangan yang mereka berikan dan mencapai hasil yang mereka inginkan. Baru setelah itulah mereka bisa mengucurkan dana untuk memulai produksi massal. Aku mundur selangkah dengan gontai. Kata-kata

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.