Bab 389
Ada tiga mayat tergeletak sembarang di tanah. Salah satu dari mereka adalah anak panti asuhan. Aku tidak kenal dua sisanya karena mereka bukan dari panti asuhan. Entah apa alasannya sampai mereka ikut diculik oleh pembunuh.
Aku dan Yoga merasa lega ketika melihat tidak ada Davin di antara mayat-mayat di tanah itu.
"Mereka berdua adalah pedagang manusia," ujar Yoga sambil memandangi kedua mayat dengan identitas misterius.
Aku tercengang. "Kenapa kamu bisa tahu?"
"Lihat, ada tato di sini," kata Yoga sambil menunjuk tato yang ada di belakang telinga salah satu pedagang manusia. Tatonya bergambar salib.
"Di tubuh dua mayat korban mutilasi, kami juga bertemu dengan potongan tato yang sudah rusak di belakang telinga mereka." Yoga mengerutkan dahinya, lalu mengamati sekitar. "Dia pasti baik-baik saja. Ayo, kita harus cepat pergi dari sini."
Aku panik seraya mengamati sekitar.
Davin, semoga kamu baik-baik saja!
"Cuma lorong ini yang bisa ke lantai 17, ya?" tanyaku kepada Yoga dengan nada khawa
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda