Bab 355
Arya sontak terdiam. "Shani ..."
Aku menoleh untuk menatap Arya, lalu merobek surat itu menjadi serpihan. "Semua ini sudah nggak berarti. Shani Kusuma sudah mati."
Shani Kusuma sudah meninggalkan dunia ini.
Segala hal yang terjadi di masa lalu, tidak ada artinya lagi.
Satu yang kutahu pasti ... saat sengaja pergi dari Davin dan melihat seberapa sedihnya Davin kala itu, hatiku benar-benar tersiksa.
Seakan-akan berulang kali tersayat hingga robek.
"Aku mau turun," pintaku pada Arya, menyuruh dia berhenti.
Namun, Arya tak sedikit pun berniat untuk menepikan mobilnya.
"Berhenti!" Aku makin kehilangan kesabaran dan mulai berontak karena ingin segera keluar dari mobil.
Arya malah menginstruksikan sang sopir untuk terus melanjutkan perjalanan sembari menahanku untuk tetap di kursi. "Shani! Mau sampai kapan kamu ikut gila dengannya, sih! Aku tahu kamu benci sama aku, aku juga tahu kamu mau hukum aku. Memang masih nggak cukup?"
Raut wajahnya kelihatan begitu buruk, Arya benar-benar marah.
Aku b
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda