Bab 31
Aku juga pernah bertanya kepada Arya apa alasannya.
Dia berkata, "Karena kamu makan, minum dan tinggal di rumahku! Kamu tidak akan bisa membalas kebaikan keluargaku padamu seumur hidupmu! Lagi pula, itu kan hanya kuota pertukaran siswa, untuk apa kamu berteriak padaku?"
Hari itu, aku duduk di lantai seperti anjing liar yang ditinggalkan.
Bastian merangkul adiknya Yuna. Wanita yang mengambil tempatku itu berjalan ke arahku dan mengata-ngataiku dengan bahasa paling kejam di dunia.
Dia berkata, "Shani, kamu benar-benar murahan. Kakakku baru pantas mendapatkan Kak Arya. Memangnya wanita murahan sepertimu pantas mendapatkannya? Kamu itu tidak pantas dengan Kak Arya."
Bastian menendangku dan berkata, "Kakakku bilang hal yang paling dia sesali dalam hidupnya adalah membiarkan Bibi menerimamu."
Aku duduk di tempat, tubuhku sedikit kaku.
"Shani, kalau kamu berani mengatakan hal yang tidak-tidak dengan kakakku, aku akan membunuhmu." Bastian masih mengancamku.
Dia suka mengancamku dari belakang.
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda