Bab 298
"Lihat ... kita sama-sama ingin bertahan hidup. Pak Yahya ingin membunuhku, Vincent dirawat di rumah sakit jiwa, sementara aku harus mencari dukungan. Karena aku nggak punya akses untuk bertemu dengan CEO Perusahaan Zendrato, aku cuma bisa merebut Arya darimu." Aku tertawa sinis sambil membuka pintu mobil untuk masuk.
Jelas sekali jika Yuna ingin merebut Arya dariku. Dia tanpa sadar membuka pintu penumpang depan dan hendak duduk di sana.
Arya tidak menyadari situasinya
Saat dia melihatku hanya berdiri di samping mobil dan tidak mau masuk, dia pun turun dari mobil. Kemudian membujukku dengan suara pelan, "Shani ... "
"Bukannya kursi penumpang depan cuma buat pacarmu? Memangnya dia siapa?" tanyaku dengan kesal.
Arya merasa canggung sejenak dan menjelaskan, "Dia mabuk kendaraan."
"Ugh!" Aku membuat gerakan muntah. "Aku hamil dan mabuk kendaraanku lebih parah."
Arya melirik Yuna. "Maaf ya Yuna. Biar Shani yang duduk di depan. Soalnya dia merasa nggak nyaman."
Yuna mengepalkan tangannya den
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda