Bab 290
Aku agak bingung, sejujurnya aku tidak begitu mengerti ... "Mungkin, aku lemah, lukanya nggak begitu dalam?"
Polisi wanita itu memandangku dengan curiga, karena saat aku merebut pisau dari tangan orang lain, aku terlihat tidak lemah.
Dan, bisa merebut pisau dari tangan seorang pria dewasa ...
Aku tidak banyak bicara, karena aku lega orang lain tidak terluka parah, lagi pula aku belum siap membunuh siapa pun.
"Davin ... bagaimana di sana?" begitu naik ke dalam mobil, aku tak sabar bertanya.
Fendi mengangguk, "Semuanya baik-baik saja, Rumah Sakit Jiwa memiliki karyawannya sendiri, sudah diberi tahu, jika ada masalah mereka akan segera memberi tahu kita."
Aku mengangguk, pikiranku agak terombang-ambing.
"Ayo kita jalan-jalan ke Gang Lamang, katanya ada kasus pembunuhan lagi di sana." Begitu teringat dengan kasus pembunuhan berantai itu, tanganku tidak sengaja berkeringat, karena pada akhirnya aku juga menjadi salah satu korban.
Orang yang memiliki tanda lahir merah di lengan bagian dalam
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda