Bab 279
Aku pun tersenyum, Pak Aldi dan Kakek Yahya telah siap untuk menendangku keluar dari Keluarga Isman.
Karena ada perjanjian pernikahan ini, akulah wali Vincent. Jadi, hanya akulah yang berhak membawa Vincent ke rumah sakit jiwa.
Jika aku tak ada, maka hak wali Vincent akan jatuh ke tangan Kakek Yahya.
Pada saat itu, Kakek Yahya bisa saja memperlakukan Vincent dengan semena-mena.
"Siapa bilang aku nggak mengetahuinya? Aku memang ingin menikah dengan Vincent. Aku adalah istrinya dan satu-satunya walinya, apa ada masalah?" Aku langsung bangkit seraya menatap Kakek Yahya dan Pak Aldi dengan tajam.
"Kakek, rumah ini disewa sama Vincent dan nggak ada yang tahu kalau kami tinggal di sini. Tapi alamat ini akhirnya bocor hingga membuatku nyaris terbunuh beberapa waktu di rumah. Lalu, hari ini kamu malah terang-terangan datang ke sini." Aku mengunci tatapan Kakek Yahya, "Jangan-jangan, kamu yang ingin membunuhku, 'kan?"
Sekarang, perebutan kekuasaan dalam Keluarga Isman sudah menarik perhatian me
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda