Bab 25
Ben mengernyit sembari melepaskan Davin.
Davin berbalik dan berlari, seakan memberi isyarat kepada Clara dan Ben untuk mengikutinya.
Aku panik dan mencoba menghentikan Clara. "Rara, jangan percaya padanya. Dia seorang pembunuh. Jangan pergi, jangan pergi!"
Namun, bagaimana mungkin Rara mau melewatkan kesempatan sebagus itu? Dia sangat ingin menemukanku.
"Berhenti!" Clara mengejar Davin dan berteriak padanya untuk berhenti.
Aku mengikuti mereka dengan panik sambil berteriak pada Ben. "Cepat ikuti mereka, lindungi Rara, tolong."
Ben juga ikut mengejarnya, mereka berdua pun mengikuti Davin.
Kaki Davin tampak kurang gesit. Mungkin karena dia berlari mati-matian, jadi darah mengalir keluar dari betisnya yang ramping, sangat mengerikan.
Celananya sangat pendek dan robek. Aku tidak tahu di mana dia mengambilnya.
Sebenarnya, aku sedikit penasaran. Kalau dia benar-benar anggota Keluarga Isman dan kalau Keluarga Isman benar-benar memperlakukannya dengan sangat baik serta menganggapnya sebagai tu
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda