Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Misteri KematiankuMisteri Kematianku
Oleh: Webfic

Bab 216

"Emangnya IQ-mu tinggi?" Davin yang berada di pintu masuk melontarkan pertanyaan, "Pakaianmu kayak orang melayat. Apa supaya terkesan cerdas?" "..." Aku dan Clara tercengang, mulut Davin begitu pedas. Yesa sempat mematung, lalu menoleh ke belakang dan melihat Davin. tiba-tiba Dia tertawa. "Hahaha, Bukannya ... ini teman sekelasku, ya? Kamu udah keluar dari rumah sakit jiwa? Tapi kok kelakuannya masih kurang ajar, ya. Bagaimana bisa orang tuamu sebagai pengawas melepaskan anjing gila kayak kamu keluar dan membuat keributan?" Yesa dan Davin saling bermusuhan satu sama lain. Dia dengan sengaja mengungkit-ungkit masalah orang tua untuk memprovokasi Davin. Semua orang tahu ayah Davin meninggal dalam sebuah insiden kecelakaan dan nasib ibunya tak diketahui. Sejak kecil dia sudah ditinggalkan di depan gerbang panti asuhan. "Perkataanmu ini sungguh luar biasa, kayaknya kamu hidup sebatang kara, ya?" Aku mengernyitkan dahi, perkataannya benar-benar kurang ajar. Apa dia nggak punya orang tua? Ma

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.