Bab 121
Jordan berbaring di tempat tidur dalam kamar utama di lantai pertama. Keadaannya terlihat sangat buruk.
Yahya dan putranya juga datang. Mereka seharusnya bukan datang dengan niat baik.
Hampir seluruh anggota Keluarga Isman dan kerabat dari keluarga cabang yang juga sudah tiba. Setiap orang memiliki pikiran masing-masing.
Di mata mereka, aku masih adalah Sanny yang mudah dikendalikan dan hanyalah wanita lemah yang 'dibeli' untuk melahirkan keturunan Keluarga Isman.
Hanya saja, mereka tidak tahu bahwa "jiwa" Sanny sudah berubah.
"Berhubung Kak Jordan sudah jatuh sakit, Keluarga Isman nggak mungkin nggak punya pemimpin. Di sini, nggak ada orang yang mampu menggantikannya juga, 'kan? Yang satu adalah orang idiot dan yang satunya lagi adalah orang luar," ujar Yahya sambil menatap Vincent dengan penuh peremehan.
Orang luar yang dimaksudnya adalah aku.
Yahya berjalan ke sisi tempat tidur sambil tersenyum sinis, lalu berkata, "Kak, kalau kamu setuju aku mengambil alih kekuasaan keluarga ini, c
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda