Bab 93
Yoel melihat Yunara meringkuk di sana, menggenggam erat sebuah jam saku di tangannya.
Yoel mengenali jam saku itu, barang yang sangat tua, bahkan ukiran di permukaannya sudah hampir tak terlihat.
Entah kenapa, benda itu menjadi sangat berharga bagi Yunara.
Yoel duduk di sebelahnya, mencoba membangunkannya agar pindah tidur ke ranjang.
Tetapi tiba-tiba terdengar suara bisikan yang sangat lirih.
"Kak Yash, jangan usil, geli…"
Yunara tertidur pulas, sama sekali tidak menyadari bahwa ada seseorang yang kini berada di dekatnya.
Saat mengucapkan kata-kata itu, tangan Yunara juga tetap menggenggam erat jam saku tersebut, sementara di wajahnya terukir senyum manis.
Yoel yang sudah membungkuk untuk membangunkannya, tiba-tiba berhenti bergerak.
Seolah-olah udara di sekitarnya mendadak dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.
Tangan Yoel terhenti di udara, hanya beberapa sentimeter lagi dari Yunara.
Tetapi dia tidak melanjutkan gerakannya.
Tatapannya berubah gelap.
Kak Yash?
Siapa itu?
Apakah di
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda