Bab 89
Setelah menekan tombol kirim, ia langsung meletakkan ponselnya di samping dan kembali fokus pada permainan dadu bersama dengan Ximon.
Sonny yang tidak bicara sejak tadi, tiba-tiba tersenyum. "Eh, kamu lagi membela Yunara nih?"
"Cewek itu juga nggak sepenuhnya salah sih," ucapnya. "Dari dulu nikah sama kamu, Yunara kan jadi ibu rumah tangga terus. Udah lama banget nggak kelihatan, wajar aja kalau sekarang jadi wanita tua gitu. Masa iya kamu mau melindunginya terus …"
Belum sempat Sonny menyelesaikan ucapannya, betisnya sudah ditendang.
Hingga suara tulang yang terbentur bisa terdengar dengan jelas.
Pria yang baru saja ditendang itu menarik napas dalam-dalam, meringis kesakitan. "Aduh!" keluhnya.
"Yoel, ini maksudnya apa? Nggak boleh ada yang membicarakannya? Lagian Yunara jelas-jelas seperti itu …"
"Iya! Aku bakalan berhenti, puas?"
Yoel yang hendak memukul kepalanya dengan botol alkohol itu mengurungkan niatnya. Botol itu pun diletakkan kembali.
Tatapan matanya yang penuh dengan niat m
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda