Bab 62
Yoel tetap diam, tak mengindahkan pertanyaan Yunara.
Dia hanya duduk di lantai tanpa bergerak.
Kaki jenjangnya menekuk satu, sedangkan satu kaki lainnya ada di atas karpet. Meski dalam keadaan berantakan, pesonanya tetap terpancar.
Dia tidak menghiraukan Yunara, keningnya berkerut dalam.
Yoel duduk di lantai marmer yang dingin dengan wajah pucat.
Sebagai petugas medis, Yunara merasa itu adalah tugasnya untuk menolong orang yang sakit.
Jadi…
Melihat Yoel yang dudul di lantai dalam waktu lama, dia pun memutuskan untuk mendekat.
" Yoel, kamu baik-baik saja?"
"Biar kulihat!"
Perasaan tidak seperti keran air yang bisa langsung dimatikan.
meskipun hatinya telah dipenuhi kekecewaan terhadap hubungan yang bertepuk sebelah tangan ini. Dia masih tidak bisa mengabaikan kekhawatirannya.
Terutama karena pria yang duduk di lantai itu adalah seseorang yang pernah dia cintai.
Jika Yoel terluka, Yunara tahu dia harus membawanya ke rumah sakit secepatnya.
Yunara mendekat dan dengan lembut menyentuh kuli
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda