Bab 34
Saat ini, Yunara sedang mengupas apel. Dia sangat ingin menutup mulut anak kesayangannya agar tidak bicara macam-macam.
Sayangnya ...
Sudah terlambat.
Kata-kata sang anak sudah terucap, membuat Yunara tidak punya waktu lagi untuk menutup mulutnya.
Takut Yoel salah paham bahwa dia mengajarkan hal-hal ini kepada anaknya, Yunara buru-buru berkata, "Sayang, kamu bicara apa!"
"Ayah sangat sibuk dan nggak punya waktu. Jangan memaksanya, ya?"
Yunara buru-buru menyanggah permintaan Samudra, tetapi justru terdengar seperti memarahi anak itu.
Mendengar omelan sang ibu, Samudra menatapnya dengan sedih.
"Mami, apa aku melakukan kesalahan yang membuat Papa nggak senang?"
Wajah kecil anak itu dipenuhi ketakutan, matanya tampak sangat takut.
Tatapan sedih itu menghujam jantung Yunara.
Hatinya hancur.
Napasnya seketika terhenti.
Seolah-olah ada tangan tak terlihat yang mencengkeram lehernya dan membuat Yunara kehabisan napas.
Setelah beberapa saat, dia baru bisa tenang dan bernapas lagi.
Wajahnya terl
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda