Bab 22
Pandangan mereka bertemu.
Seketika itu juga, bak ada kembang api meledak, suasana menjadi sangat canggung.
Udara terasa begitu tipis layaknya membeku, memberi tekanan yang nyaris membuat sesak napas.
Yunara tidak menyangka bahwa dunia ini begitu kecil. Hanya dengan makan di restoran, dia bisa bertemu Yoel.
Pria yang semalam tak pulang ini, sekarang tengah duduk dengan penampilan rapi dan berwibawa di samping Sandra. Wajahnya tampak tidak senang seraya menatap Yunara dengan tatapan dalam yang sulit diartikan.
Yoel sudah berganti pakaian, bukan lagi yang dia pakai saat pergi sebelumnya.
Jika tidak pulang untuk mengganti pakaiannya, berarti dia punya rumah lain di luar sana.
Rumah lain di luar sana.
Kalau memang sudah punya rumah lain, mengapa enggan tanda tangan surat cerai?
Apakah dia tidak melihatnya?
Ketika mengingat surat cerai yang Yunara taruh di meja kerja Yoel, dia merasa ada yang aneh.
Seharusnya, Yoel yang sering berada di ruang kerja tidak mungkin melewatkan surat cerai di ata
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda