Bab 94 Semuanya Tidak Beretika
Telingaku terasa panas.
Entah mengapa, aku tiba-tiba merasa Javier lebih pandai berpura-pura dibanding wanita munafik.
Saat Calvin keluar setelah mencuci piring, Javier sudah pergi.
Calvin pun memprotes.
"Aku nggak senang lihat Javier itu. Lihat saja cara dia bicara, seperti tebar pesona saja. Pakaiannya bahkan lebih norak dariku!"
Aku tidak bisa menahan tawa.
Calvin tidak akan mengatakan itu jika sudah melihat tampang ketika Javier marah.
"Sudah, ayo kita pergi ke studio. Kalau ada yang perlu ditambah, kita urus dalam dua hari ini. Biar studio bisa dioperasikan secepatnya."
Calvin mengangguk, lalu pergi ke studio bersamaku dan berkeliling.
"Aku nggak suka si Javier itu, tapi studio ini memang bagus."
"Oh ya, Kak Camelia. Apa kita perlu tambah beberapa kantor? Nanti desainer makin banyak, nggak keburu kalau renovasi lagi."
Calvin benar, studio dalam negeri baru dibentuk. Meskipun merek kami sudah populer, kami tetap harus merekrut desainer baru. Itulah mengapa Sherly mengatakan ingin m
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda