Bab 74 Orang yang Tidak Boleh Diganggu
"Aku lupa bilang, restoran ini milikku. Tanpa izin dariku, kamu nggak akan bisa pergi dari sini hari ini."
"Sebaiknya kamu patuhi omonganku dan layani aku di sini. Kalau masalah ini dibesar-besarkan, suamimu belum tentu masih mau menerimamu."
Aku mendengar suara Jihan yang bengis di belakang.
Tanpa rasa gentar, aku menoleh ke belakang dan menatap Jihan.
"Kamu yakin betul aku nggak bisa pergi dari sini hari ini? Kalau kamu sudah selidiki aku dengan jelas, kamu harusnya tahu siapa andalanku. Kalau kamu berani macam-macam denganku, nasibmu akan lebih tragis dibanding aku."
Jihan tertawa sinis, jelas tidak memercayai omonganku.
Jihan maju dan menarikku ke dalam pelukannya, lalu mengendus aroma tubuhku.
"Lia, aku sudah suka kamu dari kamu masih kecil. Sifatmu beda dengan gadis lain. Jangan khawatir, selama kamu mau bersamaku, aku akan baik padamu. Aku janji nggak akan biarkan orang lain merundungmu!"
Bau rokok di tubuhnya membuatku mual.
Aku ingin mendorong Jihan, tetapi Jihan memegang tang
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda