Bab 805 Permintaan Maaf yang Terlalu Cepat
Saat Maura diam-diam menyeka air matanya, seseorang duduk di sebelahnya. Dia menarik napas dan berusaha bersikap normal.
Beberapa saat kemudian, orang sebelah menyodorkan selembar tisu.
Maura menoleh dan mendapati orang itu adalah Gaston. Dia mengulurkan tangan untuk mengambil tisu dan melemparkannya ke wajah Gaston, "Ngapain kamu?"
Gaston menangkap kertas tisu yang terbang itu dan memandang Maura dengan prihatin, "Kamu jarang menangis."
Maura akan menangis karena merasa sangat sedih dan menderita.
Maura mengerucutkan bibirnya dan tidak berkata apa-apa.
Gaston memegang tisu itu dan merenung cukup lama, lalu berkata, "Apa yang kamu katakan itu benar. Memang benar aku mudah berbuat salah di saat-saat kritis, tapi meski begitu, aku tetap ingin bersamamu."
Mendengar ini, Maura menggigit bibirnya dan tidak ingin berbicara.
"Bahkan kalau kamu marah lagi dan menganggapku nggak bisa diandalkan, aku tetap ingin dekat denganmu dan nggak tega melepaskanmu. Aku bukan orang yang baik. Aku selalu me
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda