Bab 778 Kesederhanaan Adalah Kebenaran
"Nek, kakek sedang sakit parah sekarang. Satu-satunya hal yang membuat kakek khawatir adalah urusanku. Tolong bantu aku pilihkan wanita." Gaston memandang neneknya dan berkata, "Kalau cocok, aku akan menikah."
Gaston tidak mau menunggu Maura lagi.
Setelah mendengar masalah Maura, kakek terus mendesaknya untuk menikah.
Setiap kali Gaston datang, kakek akan meributkan masalah ini, sampai membahayakan nyawanya, jadi dia pun lelah.
Setidaknya dia pernah mencintai seseorang dengan segenap hati. Itu saja sudah cukup.
Nyonya Besar Abalos memandangnya sebentar dan kemudian berkata, "Kamu yakin?"
"Nek, toh cinta nggak bisa buat makan, juga nggak bisa buat menjalani hidup, 'kan?" Gaston berkata dengan lembut, "Gara-gara aku, kakek jadi seperti ini."
Nyonya Besar Abalos melangkah maju dan menepuk tangannya, "Akulah yang bersalah."
"Kami memang nggak mungkin bisa bersama sejak awal. Setelah bertahun-tahun melewati rintangan, kami masih belum menikah. Itu berarti kami nggak ditakdirkan untuk bersam
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda